Jumat, 26 April 2013

BAB IV




BAB IV 
SUPERVISI GURU JUNIOR

A.   Pra Observasi
            Supervisi akademik yang dilakukan penulis, terhadap dua orang guru junior di SMA Negeri Jatinangor diawali dengan pra observasi.  Artinya sebelum penulis melakukan observasi akademik terlebih dahulu  menghubungi  kepala sekolah,  untuk  mendapatkan  persetujuan dan informasi tentang langkah-langkah proses supervisi akademik  yang harus dilakukan, danmenyiapkan instrument supervisi akademik yang akan digunakan.Setelah itu baru menghubungi ke-dua orang guru junior  yang mengampu mata pelajaran sosiologi, dan melakukan sosialisasi, membimbing, mengarahan perencanaan pembuatan silabus, RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tindaklanjut proses suprvisi akademik yang akan dilakukan serta kapan supervisi akademik dilaksanakan kedua orang guru junior tersebut.  
Tujuan dilakukannya supervisi akademik, yaitu untuk membina guru dalam meningkatkan mutu proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar  Proses untuk Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyatakan bahwa, salah satu dimensi kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah  adalah  supervisi akademik. Agar fungsi kepala sekolah dapat dijalankan dengan baik dan benar, maka calon kepala sekolah/madrasah, perlu dibekali dengan konsep tentang supervisi akademik.
Kegiatan supervisi akademik yaitu meliputi; perencanaan kegiatan pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian proses pembelajaran. Oleh sebab itu sasaran supervisi akademik adalah  guru, dimulai dari pembuatanperencanaan pembelajaran,pelaksanaan pembelajaran yaitu bagaimana proses pembelajaran berlangsung, yang menyangkut penggunaan strategi/metode/teknik/ dan pendekatan pembelajaran, pengelolaan kelas, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, serta terakhir melakuan tindak lanjut setelah dilakukan penilaian proses pembelajaran.
 B.   Observasi
            Dalam melaksanakan observasi supervisi akademik, terhadap ke-dua orang guru junior yang penulis lakukan di SMA Negeri Jatinangor, waktunya disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang telah dibuat oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum. Untuk pelaksanaan supervisi akademik terhadap Bapak Surzan. S.Sos., M.M. di kelas X.3 waktunya  hari Selasa tanggal 7 Agustus 2012 pada jam pertama dengan diawali pemeriksaan dan penilaian perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) yang hasil nilainya dimasukan pada instrumen supervisi akademik yang telah disiapkan, selanjutnya melaksanan pengamatan/observasi dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran serta memberikan nilai pada instrumen supervisi akademik, setelah melakukan penilaian terhadap perencanaan dan proses pembelajaran melalui observasi. Kegiatan akhir dari rangkaian supervisi guru junior memberikan kesimpulan dan catatan tindak lanjut pada instrumen kajian perencanaan kegiatan pembelajaran, sama halnya pada instrumen kajian observasi pembelajaran memberikan kesimpulan dan tindak lanjut. Lain halnya pada daftar pertanyaan setelah observasi, karena penulis sebagai observer harus mencatat kesan umum, saran, dan catatan tindak lanjut. Satu hal yang tidak boleh terlupakan adalah  perbaikan serta pembinaan terhadap guru junior yang telah diobservasi dalam kegiatan supervisi akademik. 
            Pelaksanaan observasi supervisi akademik yang ke dua dilakukan pada waktu dan hari yang sama pada jam pelajaran ke tiga terhadap Bapak Rahmat Sobarna yang mengajar di kelas XII IPS 1, sebagai guru junior yang mengampu mata pelajaran Sosiologi. Kegiatan pertama yang dilakukan penulis pemeriksaan silabus dan RPP sebagai kelengkapan administrasi dalam perencanaan pembelajaran yang hasil penilaiannya di masukan dalam instrumen kajian perencanaan kegiatan pembelajaran. Kegiatan kedua yang dilakukan yaitu  pengamatan/observasi dan penilaian terhadap proses pembelajaran dan mencantumkan hasil penilaian observasi supervisi akademik pada instrumen kajian observasi pembelajaran yang telah disiapkan. Kegiatan ketiga melakukan tindak lanjut dengan mengajukan beberapa daftar pertanyaan kepada guru junior yang telah diobservas kemudian memberikan kesimpulan, catatan tindak lanjut, kesan umum, dan saran  perbaikan serta pembinaan terhadap guru junior yang telah diobservasi dalam kegiatan supervisi akademik.
 C.   Pasca Observasi
            Setelah melakukan pra observasi dan observasi terhadap kedua orang guru junior yang dilengkapi data hasil penilaian  perencanaan dan pelaksanaan proses pembelajaran, maka langkah berikutnya adalah melakukan tindak lanjut terhadap kedua orang guru tersebut yang telah melakasanakan praktek pembelajaran dengan mengajukan daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan dalam instrumen.
            Pelaksanaan pasca observasi pertama yang dilakukan penulis yaitu  silaturahmi dengan menanyakan kondisi kesehatan guru junior, kedua mengajukan beberapa pertanyaan yang tercantum dalam daftar pertanyaan sesudah observasi dan mengisikan jawaban guru junior pada  instrumen tersebut, ketiga menanggapi jawaban guru junior sambil diskusi. Keempat menuliskan dan memberi kesimpulan, catatan tindak lanjut, kesan umum, dan saran terhadap kedua guru junior yang telah  diobservasi.
            Adapun kesimpulan hasil penilaian RPP (RencanaPelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat oleh Bapak Surzan yaitu pada umumnya perencanaan kegiatan pembelajaran sudah memenuhi kriteria penilaian baik diperoleh nilai 79,54%, namun masih ada komponen-komponen yang belum memenuhi kriteria seperti dalam menentukan indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar sehingga memerlukan perbaikan. Melihat  dari hasil catatan tindak lanjut, sebaiknya dalam menentukan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi bahan ajar agar diusahakan supaya sedikit dijelaskan dengan uraian yang singkat, metode pembelajaran lebih banyak dan bervariasi, tujuan pembelajaran mengacu pada rumusan A, B, C, D, E (adanya siswa, prilaku, isi materi, kualitas yang diukur dan lingkungan yang mendukung) kemudian disesuaikan dengan penilaiannya.
            Untuk instrumen kajian observasi pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan proses pembelajaran di kelas pada prinsipnya sudah baik dengan perolah nilai 73,53%, namun masih terdapat kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki misalnya tidak memberi apersepsi dan motivasi, terlupakannya penyampaian kompetensi yang harus dicapai siswa, kurang aktifnya pengelolaan kelas, penggunaan alat  bantu/media pembelajaran tidak dilakukan dengan baik, pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya sama terlupakan. Catatan tindak lanjutnya adalah sebaiknya diusahakan dalam proses pembelajaran kegiatan pendahuluan seperti apersepsi dan motivasi serta penyampaian kompetensi yang harus dicapai siswa terlebih dahulu disampaikan, penggunaan alat bantu/media pembelajaran dibuat dan digunakan, penugasan untuk pertemuan berikutnya jangan sampai terlupakan sebagai bahan latihan siswa.
             Dari daftar pertanyaan setelah observasi diperoleh kesan umum bahwa pada prinsipnya supervisi akademik merupakan kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Saran diberikan terhadap guru junior yang melakukan supervisi akademik bahwa pelaksanaan supervisi akademik yaitu suatu cara untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran guru yang tidak boleh ditakuti, sedangkan catatan tindaklanjut  yang diperoleh dari daftar pertanyaan setelah observasi adalah  lakukan supervisi akademik dengan pembiasaan yang dimulai dengan persiapan administrasi, proses pembelajaran melalui micro teaching.
             Kesimpulan kajian perencanaan kegiatan pembelajaran yang diperoleh Bapak Rahmat Sobarna yaitu  RPP (RencanaPelaksanaan Pembelajaran) pada umumnya sudah baik dengan nilai 77,27%, namunada komponen-komponen yang harus diperbaiki seperti  dalam menentukan tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar. Melihat hasil kesimpulan tersebut diatas maka dalam menentukan  perencanakan pembelajaran sebaiknya rumusan  tujuan pembelajaran sesuai dengan aturannya, materi ajar dijelaskan sedikit, metode pembelajaran harus lengkap dan bervariasi.
             Catatan tindak lanjut dari kajian perencanaan kegiatan pembelajaran adalah perbaiki komponen-komponen yang  belum sempurna  sperti dalam menentukan tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.    
            Untuk instrumen kajian observasi pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran sudah baik dengan nilai 73,52% dan masih ada kelemahan-kelemahan dalam memberikan apersepsi dan motivasi, tidak menyebut dan memberi tahukan kompetensi yang harus dicapai siswa, kurang berperan sebagai fasilitator, pada kegiatan pembelajaran tidak nampak ada proses eksplorasi, elaborasi, dan kompirmasi yang dilakukan siswa.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar