|
SUPERVISI GURU JUNIOR
A. Pra
Observasi
Supervisi
akademik yang dilakukan penulis, terhadap dua orang guru junior di SMA Negeri
Jatinangor diawali dengan pra observasi.
Artinya sebelum penulis melakukan observasi akademik terlebih
dahulu menghubungi kepala sekolah, untuk
mendapatkan persetujuan dan
informasi tentang langkah-langkah proses supervisi akademik yang harus dilakukan, danmenyiapkan
instrument supervisi akademik yang akan digunakan.Setelah itu baru menghubungi ke-dua orang guru
junior yang mengampu mata pelajaran
sosiologi, dan melakukan sosialisasi, membimbing, mengarahan perencanaan
pembuatan silabus, RPP, pelaksanaan proses pembelajaran, dan tindaklanjut
proses suprvisi akademik yang akan dilakukan serta kapan supervisi akademik
dilaksanakan kedua orang guru junior tersebut.
Tujuan
dilakukannya supervisi akademik, yaitu untuk membina guru dalam meningkatkan
mutu proses pembelajaran, hal ini sesuai dengan amanat Permendiknas nomor 41
tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah, yang menyatakan bahwa, salah satu dimensi
kompetensi Kepala Sekolah/Madrasah
adalah supervisi akademik. Agar
fungsi kepala sekolah dapat dijalankan dengan baik dan benar, maka calon kepala
sekolah/madrasah, perlu dibekali dengan konsep tentang supervisi akademik.
Kegiatan
supervisi akademik yaitu meliputi; perencanaan kegiatan pembelajaran,
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan penilaian proses pembelajaran. Oleh
sebab itu sasaran supervisi akademik adalah
guru, dimulai dari pembuatanperencanaan pembelajaran,pelaksanaan
pembelajaran yaitu bagaimana proses pembelajaran berlangsung, yang menyangkut
penggunaan strategi/metode/teknik/ dan pendekatan pembelajaran, pengelolaan
kelas, penggunaan media dan teknologi informasi dalam pembelajaran, serta
terakhir melakuan tindak lanjut setelah dilakukan penilaian proses
pembelajaran.
B. Observasi
Dalam
melaksanakan observasi supervisi akademik, terhadap ke-dua orang guru junior
yang penulis lakukan di SMA Negeri Jatinangor, waktunya disesuaikan dengan
jadwal pelajaran yang telah dibuat oleh wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
Untuk pelaksanaan supervisi akademik terhadap Bapak Surzan. S.Sos., M.M. di
kelas X.3 waktunya hari Selasa tanggal 7
Agustus 2012 pada jam pertama dengan diawali pemeriksaan dan penilaian
perangkat pembelajaran (Silabus dan RPP) yang hasil nilainya dimasukan pada
instrumen supervisi akademik yang telah disiapkan, selanjutnya melaksanan
pengamatan/observasi dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran serta
memberikan nilai pada instrumen supervisi akademik, setelah melakukan penilaian
terhadap perencanaan dan proses pembelajaran melalui observasi. Kegiatan akhir
dari rangkaian supervisi guru junior memberikan kesimpulan dan catatan tindak
lanjut pada instrumen kajian perencanaan kegiatan pembelajaran, sama halnya
pada instrumen kajian observasi pembelajaran memberikan kesimpulan dan tindak
lanjut. Lain halnya pada daftar
pertanyaan setelah observasi, karena penulis sebagai observer harus mencatat
kesan umum, saran, dan catatan tindak lanjut. Satu hal yang tidak boleh
terlupakan adalah perbaikan serta
pembinaan terhadap guru junior yang telah diobservasi dalam kegiatan supervisi
akademik.
Pelaksanaan observasi supervisi
akademik yang ke dua dilakukan pada waktu dan hari yang sama pada jam pelajaran
ke tiga terhadap Bapak Rahmat Sobarna yang mengajar di kelas XII IPS 1, sebagai
guru junior yang mengampu mata pelajaran Sosiologi. Kegiatan pertama yang
dilakukan penulis pemeriksaan silabus dan RPP sebagai kelengkapan administrasi
dalam perencanaan pembelajaran yang hasil penilaiannya di masukan dalam
instrumen kajian perencanaan kegiatan pembelajaran. Kegiatan kedua yang
dilakukan yaitu pengamatan/observasi dan
penilaian terhadap proses pembelajaran dan mencantumkan hasil penilaian
observasi supervisi akademik pada instrumen kajian observasi pembelajaran yang
telah disiapkan. Kegiatan ketiga melakukan tindak lanjut dengan mengajukan
beberapa daftar pertanyaan kepada guru junior yang telah diobservas kemudian
memberikan kesimpulan, catatan tindak lanjut, kesan umum, dan saran perbaikan serta pembinaan terhadap guru
junior yang telah diobservasi dalam kegiatan supervisi akademik.
C. Pasca
Observasi
Setelah melakukan pra observasi dan
observasi terhadap kedua orang guru junior yang dilengkapi data hasil
penilaian perencanaan dan pelaksanaan
proses pembelajaran, maka langkah berikutnya adalah melakukan tindak lanjut
terhadap kedua orang guru tersebut yang telah melakasanakan praktek
pembelajaran dengan mengajukan daftar pertanyaan-pertanyaan yang telah
disiapkan dalam instrumen.
Pelaksanaan pasca observasi pertama
yang dilakukan penulis yaitu silaturahmi
dengan menanyakan kondisi kesehatan guru junior, kedua mengajukan beberapa
pertanyaan yang tercantum dalam daftar pertanyaan sesudah observasi dan
mengisikan jawaban guru junior pada
instrumen tersebut, ketiga menanggapi jawaban guru junior sambil
diskusi. Keempat menuliskan dan
memberi kesimpulan, catatan tindak lanjut, kesan umum, dan saran terhadap kedua
guru junior yang telah diobservasi.
Adapun
kesimpulan hasil penilaian RPP (RencanaPelaksanaan Pembelajaran) yang dibuat
oleh Bapak Surzan yaitu pada umumnya perencanaan kegiatan pembelajaran sudah memenuhi
kriteria penilaian baik diperoleh nilai 79,54%, namun masih ada
komponen-komponen yang belum memenuhi kriteria seperti dalam menentukan
indikator pembelajaran, tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran,
penilaian hasil belajar sehingga memerlukan perbaikan. Melihat dari hasil catatan tindak lanjut, sebaiknya
dalam menentukan indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
bahan ajar agar diusahakan supaya sedikit dijelaskan dengan uraian yang
singkat, metode pembelajaran lebih banyak dan bervariasi, tujuan pembelajaran
mengacu pada rumusan A, B, C, D, E (adanya siswa, prilaku, isi materi, kualitas
yang diukur dan lingkungan yang mendukung) kemudian disesuaikan dengan
penilaiannya.
Untuk
instrumen kajian observasi pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa pelaksanaan
proses pembelajaran di kelas pada prinsipnya sudah baik dengan perolah nilai
73,53%, namun masih terdapat kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki misalnya
tidak memberi apersepsi dan motivasi, terlupakannya penyampaian kompetensi yang
harus dicapai siswa, kurang aktifnya pengelolaan kelas, penggunaan alat bantu/media pembelajaran tidak dilakukan
dengan baik, pemberian tugas untuk pertemuan berikutnya sama terlupakan.
Catatan tindak lanjutnya adalah sebaiknya diusahakan dalam proses pembelajaran
kegiatan pendahuluan seperti apersepsi dan motivasi serta penyampaian
kompetensi yang harus dicapai siswa terlebih dahulu disampaikan, penggunaan
alat bantu/media pembelajaran dibuat dan digunakan, penugasan untuk pertemuan
berikutnya jangan sampai terlupakan sebagai bahan latihan siswa.
Dari daftar pertanyaan setelah observasi
diperoleh kesan umum bahwa pada prinsipnya supervisi akademik merupakan
kegiatan membantu guru dalam mengembangkan kemampuan proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Saran diberikan terhadap guru junior yang
melakukan supervisi akademik bahwa pelaksanaan supervisi akademik yaitu suatu
cara untuk menilai keberhasilan proses pembelajaran guru yang tidak boleh
ditakuti, sedangkan catatan tindaklanjut
yang diperoleh dari daftar pertanyaan setelah observasi adalah lakukan supervisi akademik dengan pembiasaan
yang dimulai dengan persiapan administrasi, proses pembelajaran melalui micro
teaching.
Kesimpulan kajian perencanaan kegiatan
pembelajaran yang diperoleh Bapak Rahmat Sobarna yaitu RPP (RencanaPelaksanaan Pembelajaran) pada
umumnya sudah baik dengan nilai 77,27%, namunada komponen-komponen yang harus
diperbaiki seperti dalam menentukan
tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar. Melihat hasil kesimpulan tersebut diatas maka dalam
menentukan perencanakan pembelajaran
sebaiknya rumusan tujuan pembelajaran
sesuai dengan aturannya, materi ajar dijelaskan sedikit, metode pembelajaran
harus lengkap dan bervariasi.
Catatan tindak lanjut dari kajian perencanaan
kegiatan pembelajaran adalah perbaiki komponen-komponen yang belum sempurna
sperti dalam menentukan tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian hasil belajar.
Untuk
instrumen kajian observasi pembelajaran diperoleh kesimpulan bahwa proses pembelajaran
sudah baik dengan nilai 73,52% dan masih ada kelemahan-kelemahan dalam
memberikan apersepsi dan motivasi, tidak menyebut dan memberi tahukan
kompetensi yang harus dicapai siswa, kurang berperan sebagai fasilitator, pada
kegiatan pembelajaran tidak nampak ada proses eksplorasi, elaborasi, dan
kompirmasi yang dilakukan siswa.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar